Minggu, 22 Juli 2012

KONSEP KEPEMIMPINAN "HASTA BRATA"

Pada kehidupan sehari-hari , dalam setiap kelompok mulai dari lingkup terkecil mulai dari, keluarga, organisasi masyarakat, organisasi usaha (perusahaan, LSM, dll) sampai lingkup besar yaitu Negara, diperlukan seseorang atau suatu lembaga untuk memimpin.
Untuk memimpin dengan berhasil diperlukan kiat-kiat yang dapat  membantu seorang pemimpin untuk berpikir, berbicara dan bertindak pada pengambilan keputusan dalam kerangka pencapaian tujuan. Konsep berpikir yang jelas dari seorang pemimpin sangat diperlukan dan idealnya harus dapat dimengerti bawahannya dalam batas tertentu untuk kebutuhan lembaga.
Sementara itu, kemampuan seorang pemimpin untuk memperluas cakrawalanya dalam berpikir, berkreasi dan bertindak diharapkan dapat  menyentuh kualitas nilai intelektual, emosional dan spiritual.
Konsep Asta Brata adalah satu konsep kepimpinan yang berlandaskan nilai nilai universal yang diambil dari cerita Ramayana yang dikenal dan telah kembangkan di Indonesia melalui cerita pewayangan Hindu. Sumber ajaran ini adalah 8 (delapan ) wejangan dari Prabu Ramawijaya dari Ayodya kepada Prabu Wibisana yang akan memimpin Kerajaan Alengka setelah Raja Rahwana dikalahkan. Secara singkat Ajaran Asta Brata adalah suatu ajaran tentang 8 (delapan) “pengejawantahan” atau manifestasi Tuhan Yang Maha Esa di Alam Semesta yang Universal, dengan sifat-sifat seperti tanah, api, angin, air, angkasa, bulan, matahari dan bintang.
Uraiannya antara lain sebagai berikut :
1.    Tanah
Sifat tanah adalah murah dan senantiasa memberi, apa saja yang ditanam di tanah tumbuh berbuah berlipat ganda bagi yang menanam. Bahkan, kekayaan yang terkandung di dalam tanah jika diolah akan menambah kesejahteraan pengolahnya. Tanah juga mempunyai sifat teguh dan kuat, sabar dan menerima segalanya, tidak pernah mengeluh dibebani apapun dan tidak membeda-bedakan, serta selalu menerima apa saja yang jatuh di atasnya; apakah sesuatu yang baik, buruk, suci dll. Watak dan perilaku pemimpin seyogyanya memiliki sifat tanah yaitu tangguh, tabah, sabar dan iklhas memberi.
2.    Api
Api mempunyai sifat panas dan suci. Sifat pemimpin yang mencontoh api ini seharusnya berani “membakar” kekurangan-kekurangan dan memperbaiki kembali serta “memperbaharui”  menjadi lebih baik. Tampil berwibawa dan berani menegakkan hukum dan kebenaran secara tegas dan tuntas tanpa tebang pilih.
3.   Angin
Angin selalu berada di segala tempat, tanpa membedakan dataran tinggi dan rendah, daerah desa dan kota, orang kaya maupun miskin. Mencontoh angin, seorang pemimpin hendaknya selalu dekat dengan rakyatnya tanpa memandang harkat dan martabat, sehingga secara langsung dapat mengetahui keadaan dan apa yang menjadi kebutuhan rakyatnya.
4.    Air
Sifat air adalah warata maratani (comuni cerendevaten). Artinya, air itu dapat rapat itu dapat rata dan mengalir kemana mana secara seimbang. Demikiaan pula, seorang pemimpin wajib mengusahakan meratanya kemakmuran, keselamatan dan kesejahteraan rakyatnya. Menempatkan semua bawahannya pada harkat dan martabat yang sama di hatinya.
5.   Angkasa
Keberadaan angkasa mempunyai kekuasaan yang tak terbatas sehingga mampu menampung apa saja yang datang padanya. Seorang pemimpin hendaknya mempunyai keluasan batin dan kemampuan mengendalikan diri serta dengan sabar mampu menampung pendapat rakyatnya yang beragam sesuai keperluan, persepsi, dan posisi masing-masing. Bahkan, pemimpin harus mampu menampung berita apapun mengenai dirinya, baik positif maupun negative tanpa kehilangan refleksi diri, sabar dan tawakal.
6.    Bulan
Sifat bulan adalah memberikan sinar yang penuh kelembutan pada waktu malam. Seorang pemimpin wajib memberikan sinar yang menimbulkan semangat serta rasa percaya dan terlindung dari rakyatnya dalam situasi yang pada suatu saat mengalami krisis, kesusahan lahir bathin. Pemimpin wajib memberikan pula pembelajaran dan mengangkat bawahnya dari gelapnya kebodohan.
7.    Matahari
Matahari merupakan sumber energi dalam kehidupan di bumi yang membuat mahluk hidup tumbuh dan berkembang. Seorang pemimpin hendaknya mampu mendorong dan menumbuhkan daya hidup dan membangun kesejahteraan rakyatnya.
8.    Bintang
Sebagai benda langit, dalam kurun waktu yang lama, bintang senantiasa mempunyai tempat yang tetap di langit sehingga dapat menjadi pedoman arah (kompas). Seorang pemimpin hendaknya memiliki prinsip yang kuat dan menjadi teladan rakyat, tidak ragu-ragu menjalankan keputusan yang telah diambil.

Daftar Pustaka
Moeljono,Djokosantoso.2003.”Beyond Kepemimpinan (12 Konsep Kepemimpinan)”. Jakarta : Kelompok Gramedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar