Pada kehidupan sehari-hari , dalam setiap kelompok mulai
dari lingkup terkecil mulai dari, keluarga, organisasi masyarakat, organisasi
usaha (perusahaan, LSM, dll) sampai lingkup besar yaitu Negara, diperlukan
seseorang atau suatu lembaga untuk memimpin.
Untuk memimpin dengan berhasil
diperlukan kiat-kiat yang dapat membantu
seorang pemimpin untuk berpikir, berbicara dan bertindak pada pengambilan
keputusan dalam kerangka pencapaian tujuan. Konsep berpikir yang jelas dari
seorang pemimpin sangat diperlukan dan idealnya harus dapat dimengerti
bawahannya dalam batas tertentu untuk kebutuhan lembaga.
Sementara itu, kemampuan seorang
pemimpin untuk memperluas cakrawalanya dalam berpikir, berkreasi dan bertindak
diharapkan dapat menyentuh kualitas nilai intelektual,
emosional dan spiritual.
Konsep Asta Brata adalah satu
konsep kepimpinan yang berlandaskan nilai nilai universal yang diambil dari
cerita Ramayana yang dikenal dan telah kembangkan di Indonesia melalui cerita
pewayangan Hindu. Sumber ajaran ini adalah 8 (delapan ) wejangan dari Prabu
Ramawijaya dari Ayodya kepada Prabu Wibisana yang akan memimpin Kerajaan
Alengka setelah Raja Rahwana dikalahkan. Secara singkat Ajaran Asta Brata
adalah suatu ajaran tentang 8 (delapan) “pengejawantahan” atau manifestasi
Tuhan Yang Maha Esa di Alam Semesta yang Universal, dengan sifat-sifat seperti tanah,
api, angin, air, angkasa, bulan, matahari dan bintang.
Uraiannya antara lain sebagai berikut :
1. Tanah
Sifat tanah adalah murah dan senantiasa memberi, apa
saja yang ditanam di tanah tumbuh berbuah berlipat ganda bagi yang menanam.
Bahkan, kekayaan yang terkandung di dalam tanah jika diolah akan menambah
kesejahteraan pengolahnya. Tanah juga mempunyai sifat teguh dan kuat, sabar dan
menerima segalanya, tidak pernah mengeluh dibebani apapun dan tidak
membeda-bedakan, serta selalu menerima apa saja yang jatuh di atasnya; apakah
sesuatu yang baik, buruk, suci dll. Watak dan perilaku pemimpin seyogyanya
memiliki sifat tanah yaitu tangguh, tabah, sabar dan iklhas memberi.
2. Api
Api mempunyai sifat panas dan
suci. Sifat pemimpin yang mencontoh api ini seharusnya berani “membakar”
kekurangan-kekurangan dan memperbaiki kembali serta “memperbaharui” menjadi lebih baik. Tampil berwibawa dan
berani menegakkan hukum dan kebenaran secara tegas dan tuntas tanpa tebang
pilih.
3. Angin
Angin selalu
berada di segala tempat, tanpa membedakan dataran tinggi dan rendah, daerah
desa dan kota, orang kaya maupun miskin. Mencontoh angin, seorang pemimpin
hendaknya selalu dekat dengan rakyatnya tanpa memandang harkat dan martabat,
sehingga secara langsung dapat mengetahui keadaan dan apa yang menjadi kebutuhan
rakyatnya.
4. Air
Sifat air adalah warata maratani (comuni
cerendevaten). Artinya, air itu dapat rapat itu dapat rata dan mengalir kemana
mana secara seimbang. Demikiaan pula, seorang pemimpin wajib mengusahakan
meratanya kemakmuran, keselamatan dan kesejahteraan rakyatnya. Menempatkan
semua bawahannya pada harkat dan martabat yang sama di hatinya.
5. Angkasa
Keberadaan angkasa mempunyai kekuasaan yang tak
terbatas sehingga mampu menampung apa saja yang datang padanya. Seorang
pemimpin hendaknya mempunyai keluasan batin dan kemampuan mengendalikan diri
serta dengan sabar mampu menampung pendapat rakyatnya yang beragam sesuai
keperluan, persepsi, dan posisi masing-masing. Bahkan, pemimpin harus mampu
menampung berita apapun mengenai dirinya, baik positif maupun negative tanpa
kehilangan refleksi diri, sabar dan tawakal.
6.
Bulan
Sifat bulan adalah memberikan sinar yang penuh
kelembutan pada waktu malam. Seorang pemimpin wajib memberikan sinar yang
menimbulkan semangat serta rasa percaya dan terlindung dari rakyatnya dalam
situasi yang pada suatu saat mengalami krisis, kesusahan lahir bathin. Pemimpin
wajib memberikan pula pembelajaran dan mengangkat bawahnya dari gelapnya
kebodohan.
7. Matahari
Matahari merupakan sumber energi dalam kehidupan di
bumi yang membuat mahluk hidup tumbuh dan berkembang. Seorang pemimpin
hendaknya mampu mendorong dan menumbuhkan daya hidup dan membangun
kesejahteraan rakyatnya.
8. Bintang
Sebagai benda langit, dalam kurun waktu yang lama, bintang
senantiasa mempunyai tempat yang tetap di langit sehingga dapat menjadi pedoman
arah (kompas). Seorang pemimpin hendaknya memiliki prinsip yang kuat dan menjadi
teladan rakyat, tidak ragu-ragu menjalankan keputusan yang telah diambil.
Daftar Pustaka
Moeljono,Djokosantoso.2003.”Beyond
Kepemimpinan (12 Konsep Kepemimpinan)”. Jakarta : Kelompok Gramedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar